Tinjauan Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Negeri 03 Air Manjunto Kabupaten Muko-Muko
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Negeri 03 Air Manjunto Kabupaten Mukomuko yang mengalami gizi kurang, ditandai dengan kondisi fisik kurus, pendek, lesu, dan kurang bersemangat. Penelitian ini bertujuan mengetahui status gizi siswa sebagai indikator keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan, perkembangan, serta kebugaran jasmani.
Jenis penelitian adalah deskriptif dengan teknik purposive sampling terhadap 65 siswa kelas I–V. Data dikumpulkan melalui pengukuran berat badan menggunakan timbangan digital dan tinggi badan dengan microtoise. Status gizi diukur melalui Indeks Massa Tubuh (IMT) berdasarkan standar WHO 2007 sesuai umur dan jenis kelamin.
Hasil penelitian menunjukkan: Kelas I, 3 gizi, 1 gizi lebih, 7 gizi baik, 0 gizi kurang, 2 gizi buruk; Kelas II, 0 obesitas, 0 gizi lebih, 13 gizi baik; Kelas III, 1 obesitas, 3 gizi lebih, 8 gizi baik, 1 gizi kurang; Kelas IV, 0 obesitas, 5 gizi lebih, 5 gizi baik, 3 gizi kurang; Kelas V, 2 gizi, 1 gizi lebih, 5 gizi baik, 5 gizi kurang. Mayoritas siswa mempunyai status gizi baik, namun masih terdapat gizi kurang, buruk, lebih, dan obesitas. Oleh karena itu, perbaikan pola makan sehat dan penyediaan gizi seimbang perlu ditingkatkan guna menunjang prestasi belajar dan kesehatan siswa.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Almatsier, S. (2006). Dasar-dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia.
Anzarkusuma. (2014). Masalah Gizi pada Anak Usia Sekolah. Jurnal Kesehatan, 5(2), 22-30.
Bhutta, Z. A., Das, J. K., Rizvi, A., Gaffey, M. F., Walker, N., Horton, S., Webb, P., Lartey, A., & Black, R. E. (2013). Evidence-based interventions for improvement of maternal and child nutrition: what can be done and at what cost? The Lancet, 382(9890), 452-477.
Black, R. E., Victora, C. G., Walker, S. P., Bhutta, Z. A., Christian, P., de Onis, M., Ezzati, M., Grantham-McGregor, S., Katz, J., Martorell, R., & Uauy, R. (2013). Maternal and child undernutrition and overweight in low-income and middle-income countries. The Lancet, 382(9890), 427-451.
Depkes RI) Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2005.Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Jakarta
Darni, D., & Welis, W. (2018). Peningkatan Keterampilan Masase Cedera Olahraga Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di Kecamatan Padang Utara. Jurnal Stamina, 1(1), 415-424.
Deswandi, F. U., & Ihsan, N. (2018). Persepsi Siswa terhadap Keterampilan Guru dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan di SDN 16 Pisang Kecamatan Pauh Kota PadanG. Jurnal MensSana, 3(1), 48-66.
Eldawaty. (2020). Anak dan Kesehatan Gizi. Jurnal Gizi Indonesia, 8(1), 22-29.
Golden, M. H. (2015). Nutritional and other types of oedema, albumin, complex carbohydrates and the interstitium. Paediatrics and International Child Health, 35(2), 90-109. "Perubahan rambut seperti dyspigmentation, mudah dicabut, dan dull appearance merupakan tanda diagnostik penting dalam malnutrisi yang menunjukkan kekurangan protein dan energi tingkat lanjut."
Grover, Z., & Ee, L. C. (2009). Protein energy malnutrition. Pediatric Clinics of North America, 56(5), 1055-1068. "Protein Energy Malnutrition (PEM) menyebabkan disfungsi multi-organ, termasuk penurunan sistem imun, anemia, dan perubahan metabolisme yang mengganggu fungsi normal semua sistem organ."
Hapsari, D. (2011). Pola Makan Seimbang pada Anak Sekolah. Jurnal Pendidikan dan Kesehatan, 4(3), 45-56.
H. Nur, N. Nirwandi, and A. Asmi, “Hubungan Sarana Prasarana Olahraga Terhadap Minat Siswa Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Di Sma N 1 Batipuah Kabupaten Tanah Datar”, jm, vol. 3, no. 2, pp. 93-101, Dec. 2018
Ihsan, N. 2017. Hubungan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Dalam Pengelolaan Pembelajaran. Jurnal MensSana, 2(1), 55-64.
Kementerian Kesehatan RI. (2019). Buku Saku Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Tahun 2018. ."peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Standar Antropometri Anak. (2020). 3, 1–78.
Manopo, M., Mautang, T., & Pangemanan, M. (2021). Status Gizi dan Kesehatan Anak. Jurnal Kesehatan Anak, 6(2), 100-108.
Sefri, Hardiansyah. 2018. Tinjauan Status Gizi Guru Penjasorkes Sekolah Dasar di Kecamatan Sungai Beremas. Jurnal JPOD. Volume 1 Nomor 1, hal 162
Sepriadi, S. (2017). Status Gizi dan Kesehatan Anak. Jurnal Gizi dan Kesehatan, 10(2), 75-82.
Sugiyono. (2022). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syampurma, H. (2018). Studi tentang tingkat pengetahuan ilmu gizi siswa-siswi SMP Negeri 32 Padang. Jurnal Menssana, 3(1), 88-99.
Syafruddin, Darni, and Ihsan, “Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Guru Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Di Sdn 16 Pisang Kecamatan Pauh Kota Padang”, jm, vol. 3, no. 1, pp. 48-66, Jun. 2018
Victora, C. G., Adair, L., Fall, C., Hallal, P. C., Martorell, R., Richter, L., & Sachdev, H. S. (2008). Maternal and child undernutrition: consequences for adult health and human capital. The Lancet, 371(9609), 340-357. "Kekurangan gizi pada periode 1000 hari pertama kehidupan memiliki konsekuensi jangka panjang yang tidak dapat dipulihkan sepenuhnya, termasuk penurunan performa akademik, penurunan pendapatan saat dewasa, dan peningkatan risiko penyakit kronis."
World Health Organization. (2020). Malnutrition. "Malnutrisi mencakup kondisi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan dalam asupan makanan seseorang, yang meliputi kekurangan atau kelebihan asupan nutrisi makro dan mikro yang menyebabkan dampak merugikan pada komposisi jaringan/bentuk tubuh, fungsi, dan hasil klinis."